Monday, October 21, 2013

nope

sometime.. the light of fireflies, is not enough for themselves. a listen from salemba so far :)

Thursday, October 17, 2013

Cerita Tsunami


Wohow baiklah, meskipun udah beberapa tahun berlalu, aku akan menceritakan sedikit kejadian waktu Tsunami. Well hal ini dikarenakan dorongan salah seorang teman kampusku, Lodra. Dia mendorongku untuk menceritakan kisahku melalui tulisan. Dan, satu hal lagi, dikarenakan setiap orang bertanya asalku dari mana, Aceh, nah pasti mereka akan bertanya tentang Tsunami.. hehehe
Well kala itu minggu 26 Desember, mama seperti biasa weekend selalu ke banda aceh buat menjenguk kami, secara beiau selalu nemenin ayah yang masih tugas di Lhokseumawe, dan kemarinnya (sabtu 25 Desember) kami sempat menghabiskan waktu buat menikmati pantai ulee lheue makan mie, minum kelapa, bahkan mandi di lautnya (Alhamdulillah masih dikasi rezeki umur sama Allah). Biasanya, hari minggu, aku dan teman2ku sika, ayi, memutuskan untuk bersepeda atau sekedar jalan2 pagi ke blangpadang. Tapi entah mengapa hari itu mualess bgt, dan akhirnya aku lebih memilih berlari di dalam mimpi saja. Ketika di tengah asyik berolahraga dalam nirwana mimpi, tiba2 aku tersentak kaget, serasa ada orang yang menggoyang2kan kasur, lalu aku kaget & langsung melompat dari atas kasur.. nah berhubung aku tidur di lantai 2 (kalau di Aceh, lantai dasar dihitung juga jadi lantai 1) dari bawah terdengar teriakan saraaaaaaah gempaaaaaa. Langsung dah aku ngacir ke bawah terus lari ke luar rumah, tepatnya ke kios depan rumah, takut2 rumah bakalan roboh. Gempa semakin kuat, goncangan semakin dahsyat, aku ngeliat rumah udah miring2 karena hentakan gempa, dalam bayanganku, ini rumah seperti mau runtuh. Oh Tuhaan mohon ampuuun dalam hatiku terus mengucap istighfar dan namaNYA. Jangankan berdiri, kami semua terduduk di tanah saking hebatnya goncangan. Akhirnya goncanganpun reda, kami bersama tetangga berbincang2 sesaat, lalu kembali ke rumah masing masing. Sekira 10 menit setelah gempa ada beberapa orang berteriak sambil berlalu lalang dengan sepeda motor“Air Naik!!! Air Naiiiik!!!!” “Cepat cari tempat tinggi!” apa?!! aku bingung dan panik maksudnya air naik itu seperti apa? langsung teringat film The day After Tomorrow yang pernah aku tonton gk lama sebelumnya, ya Tuhaan apa lagi ini? Gumamku. Akhirnya aku sekeluarga bergegas ngumpulin barang2 seadanya, gerak cepat ngumpulin beberapa pasang pakaian. Semua kami naikkan ke mobil, gallon air, bantal, jaket, wuihh semua lah, kayak orang mau kemping gitu, setelah semua masuk mobil, kamipun mundur dari gerbang tapi apa daya, semua orang penuh dijalanan depan rumah, semua membunyikan klakson, dengan wajah panik dan bingung mau ke mana, ada yang gendong bayi, berbaju tidur, pakai handuk, wahhh semua penuh di jalanan. Akhirnya kami memutuskan untuk kembali ke rumah dan menaikkan semua barang2 yang telah kami angkut tadi sekalian menutup gerbang rapat-rapat. Akhirnya aku dan beberapa ibu-ibu yang kebingungan, beberapa di antara mereka berasal dari asrama haji yang konon akhirnya diketahui banyak korban terjepit dan tergulung tombak tsunami di sana. Akhirnya kami naik ke lantai 2 menunggu apa yang terjadi berharap cemas dan getaran istighfar yang lirih terdengar. Dari atas, aku melihat banyak orang yang juga sampai naik ke atap2 rumah. Dan jalananpun sekejap sepi… Selang 3 menit, air hitam nan gelap memenuhi parit rumah, lalu datang yang juga lebih banyak, namun pelan seperti aliran air yang perlahan-lahan memenuhi halaman komplek hingga menjadi lautan hitam. Dan akhirnya mama mengambil inisiatif ke toko depan rumah untuk membeli semua makanan beras, telur, gula, minyak dll yang tentunya sempat dicatat dan akan diselesaikan di kemudian hari. Air pun semakin meninggi, aku melihat seorang gadis berjalan di depan rumahku dengan pakaian lusuh, kucel dengan rambut  dan badan yang penuh lumpur, terus terang saat itu aku mengira dia terpeleset jatuh ke dalam genangan air, karena air yang aku lihat di depan rumah baru hanya sebatas lutut. Setelah keadaan lumayan kondusif, kami berjalan kaki melihat sekitar. Masyaallah ternyata air yang tadinya genangan adalah air deras yang telah lebih dulu menghantam perumahan di sekitar kami. Mobil, mayat berhamburan, oh Tuhaaan pemandangan yang mengerikan!!! Ternyata gadis yang tadi kulihat adalah seorang korban yang sempat tergulung air. Dalam hatiku, inikah kiamat? Beberapa anak muda di komplek gerak cepat membantu mengevakuasi korban tsunami. Mayat ini bukan saja dari pantai lampulo, tapi juga ada beberapa dari Gampong Kajhu Aceh Besar yang memang letaknya sangat jauh berpuluh 2 kilo dari tempat tinggal kami.
Listrik, komunikasi juga mati, hingga akhirnya kami memutuskan untuk mengungsi ke Masjid Darul Falah, gak jauh dari rumah, namun gak terkena rembesan air tsunami. Kami tidur bersama pengungsi lainnya, berdesakan, dipenuhi ketakutan dan dikejutkan beberapa kali goncangan gempa. Beberapa memasak mi instan, nasi putih, untuk dibagikan, ketika aku mau ke toilet, ternyata juga ada beberapa mayat dari korban Tsunami yang ditutupi kain kafan. Ya Allah perasaan campur aduk.
Malam pun berlalu, meskipun hanya beberapa di antara kami yang bisa tertidur. Beberapa menangis, terpisah dari anggota keluarganya, da nada juga yang sibuk mencoba komunikasi dengan sanak keluarga. Pemandangan yang gak akan pernah aku lupakan. Di sebelah kami ada seorang nenek, beliau sendiri, tampak sedih karena gak tau di mana anggota keluarga lainnya sekarang. Tapi beliau coba bersabar dan terus berdoa, beliau juga memberi kami sebungkus bumbu kacang gado2. Memang terasa sekali saling berbagi di tempat itu, senasib, seperjuangan, dan perasaan saling memiliki yang begitu besar satu sama lain. Pagi pun tiba, gempa tidak henti-hentinya hingga satu ketika gempa kuat itu pun terjadi lagi, tapi tidak sekuat yang pertama, hingga kami pun panik dan mencoba keluar dari masjid. Namun akhirnya kembali lagi mencoba tenang ditengah kecemasan yang ada. Seketika suara tangisan pun memecah suasana tegang dan istighfar yang tak henti diucapkan, ternyata ada salah seorang anggota yang bertemu di masjid, kami ikut menangis terharu ya Allah masih Syukur kaluarga ku tidak ada yang terpencar, padahal pagi itu mama berniat mau ke pasar ikan di lampulo –lampulo adalah pasar ikan yang langsung bersebalan dengan laut, sering ikan2 di sana masih segar2 karena baru diangkut dari pelabuhan dan langsung dijual di tempat-. Suasana haru pun berubah menjadi sedih tatkala kami mendengar “si Adek mana?”, “adek pergi ke Lampuuk -salah satu nama pantai di Aceh- sama kawan2 nya maaaaa” ya Allahh bagaikan di sambar petir, tangisan kembali pecah dan si ibu nyaris pingsan. Sontak beberapa orang di antara si ibu mengingatkan istighfar…istighfarr -saat aku menulis ini meskipun udah berlalu beberapa tahun, aku merinding dan menangis mengingat ini-  hingga sore tiba beberapa anggota keluarga mulai bertemu satu sama lain, aku bisa merasakan bagaimana keresahan mereka, apakah keluarganya masih hidup berada di mana wallahu.
Sore itu kami memutuskan untuk mengungsi ke rumah saudara yang berada di Ie masen, gk jauh dari masjid. Kami memasak mie instan dan apapun itu untuk menggajal perut yang masi kosong. Masih diberi kehidupan dan rezeki seperti ini membuat kami sangat ingin berbagi. Setiap mereka yang di jalanan gak sungkan kami persilahkan mampir untuk sekedar makan atau minum di tempat ini, secara kami sadar pasti mereka cari makan juga susah. Alhamdulillah komunikasi udah mulai bisa, sekarang permasalahan adalah hp yang butuh di charge, in case listrik padam. Aku sempat connect dengan kakakku yang di Kalimantan, yang terus menerus berusaha menghubungi kami, dan juga bisa telfonan sama ayahanda tercinta yang tentu sangat luar biasa khawatir dari Lhokseumawe sana. Malam mencekam, tidur dalam gelap dan kesunyian dihantui trauma yang mendalam. Berkali-kali gempa susulan terjadi, ada yang sebentar, sedang, bahkan (menurut kami) tergolong kuat. Akhirnya kami tidur dengan dengan pintu yang terbuka. Anehnya segitu gedenya pintu terbuka gak satu ekor nyamukpun mengganggu tidur kami, padahal biasanya kalau sore pintunya kudu di tutup, kalo gak, nyamuknya bersilaturrahmi & pulang sampe pagi. Kami nginap di sana sampe hari ke 3.
Sorenya kami mencoba kembali ke rumah. Menuju rumah, jalanan becek dengan bau yang berasal dari lumpur hitam. Kondisi rumah acak adut, meja dan kursi plastik yang tadinya di halaman belakang terbawa ke gerbang. Ikan piaraan yang di kolam pun udah kemana rimbanya, padahal ada 5 ekor piaraan gurami yang udah gede bgt. Tetangga kiri kanan depan belakang belum pada balik kerumahnya.
Akhirnya listrik menyala (aku gk ingat persisnya di hari ke berapa) kami pun berbenah, membersihkan rumah dari lumpur. Kalau air di depan rumah sampe sepinggang dewasa, mumpung tanah rumah kami agak ditinggikan, jadi air yang masuk gak sampe selutut. Di hari ke empat ayahanda pun tiba menjemput kami, akhirnya kami putuskan untuk mengungsi ke lhokseumawe.
Diperjalanan, kami liat Pante Pirak (supermarket besar di Banda Aceh) roboh, rata dengan tanah, banyak korban terjepit dan meninggal di bangunan berlantai 3 itu. Banda aceh sekejap berubah, pusat kota berubah menjadi tempat suram layaknya suasana pemakaman, bangunan hancur acak-acakan, tanaman gersang, ditambah lumpur di mana-mana. Pemandangan yang tidak biasa pun terlihat, di setiap trotoar jalan berjejer mayat-mayat yang ditutupi dengan kain seadanya, terpal, handuk, apalah.. Ya Allah, Banda Aceh sekejap menjadi lautan mayat. Orang orang datang menghampiri penutup mayat, satu persatu… berharap2 cemas kalau kalau jasad yang tergeletak itu adalah anggota keluarga atau saudara mereka, aku paham, antara mereka berharap itu bukanlah atau memang benar jenazah kerabat mereka. Bahkan beberapa dari mereka tak kuasa menahan tangis ketika mendapatkan keluarga, saudara, ataupun kerabatnya. Kendaraan kami terus melaju, sampai ke depan aku melihat seorang bapak berjalan dengan pakaian lusuh tanpa alas kaki, mengendong anaknya yang ternyata oh Tuhan…sudah meregang nyawa, dipeluknya erat, beliau tertunduk, wajahnya pasrah terhadap  kuasa Tuhan…astagaaa hati ini luluh berkecamuk, sedih, sediiih teramat dalam…oh Aceh lon sayang….(bahkan menulis ini pun aku meneteskan airmata mengingatnya).
Yang buat aku salut adalah kepada anggota TNI, dari hari pertama mereka langsung turun tangan membantu warga, padahal mereka sendiri menjadi korban dari keganasan gelombang tsunami, belum lepas kesedihan ditinggal anggota keluarga, belum hilang kebingungan di mana istrinya, anaknya, selamatkah? Tapi mereka langsung turun membantu warga membantu mengevakuasi korban yang kemungkinan masih terjebak di reruntuhan bangunan. Jalanan pun sudah  dibersihkan hingga bisa dilalui transportasi. Angkat topi Pak!! Kalian memang abdi Negara.
Singkat cerita, melihat kondisi masih belum stabil, kami memutuskan untuk mengungsi ke Bireun, kampung kami karena ayahku made in bireun –whoa bahasanya-. Biasanya perjalanan dari banda aceh- bireun hanya memakan 4 jam kini 5 sampai 6 jam, karena banyak jalanan yang rusak. Di bireun kami sudah agak tenang, karena jauh dari laut, aku berharap malam ini bisa tidur dengan tenang. Di antara pertengahan malam, sekitar jam 2-3 malam, ada isu air laut naik. Orang-orang ramai berteriak, Astagaaa bencana ini.. semua penduduk termasuk kami juga panic hingga akhirnya meninggalkan rumah mencari tempat yang lebih tinggi, panic sepanik-nya, dengan pakaian seadanya kami pun bergegas pergi sampai aku menumpang mobil orang yang gk aku kenal, terpisah sama ayah bunda, dan kakak2 ku. Trauma yang terangat sangat, perasaan yang berkecamuk, benarkah ada Tsunami lagi?
 Akhirnya diketahui kalau itu adalah ulah provokator yang mengambil kesempatan untuk menjarah rumah kosong yang ditinggal penghuninya. Ya Tuhaaan, masih ada ya orang seperti itu, ditengah bencana seperti ini :I.
Esoknya kami melanjutkan perjalanan ke Lhokseumawe. Aku bersyukur sangat kejadian Tsunami gak terjadi di kota kecil ini. Lhokseumawe adalah termasuk kota penghasil gas, di Arun, Perusahaan Pertamina ada di sana. Gak kebayang kalau ada tsunami, kota kecil ini akan ludes tersapu, ditambah dengan bau gas yang menyengat, trus juga jalan keluarnya cuma satu, jembatan cunda, kalau itu hancur, sudahlah.
Ada hal yang membuatku sedih pakai sangat.. ketika aku di lhokseumawe, aku mendapat kabar, kabar itu datang dari Anto, sohibnya cekot, dia menelpon ku dan mengabari teman curcol ku, Fazlina, menjadi korban. Dia sempat dirawat di rumah sakit bireun ternyata, tapi tidak tertolong. Aku menangis semalaman sesenggukan sejadi-jadinya, bagaimana nggak, dia teman klop ku di sma, teman curhat, senang sedih kami bersama. Tapi aku akhirnya mencoba tenang dan mengikhlaskannya.
Di kota ini aku melanjutkan sekolah ku di SMUN 1, bertemu dengan teman kecilku, wiwik, karena aku dulu sempat mengenyam pendidikan di daerah ini. Sedikit aku cerita flashback, ayahku dipindahtugaskan ke kota ini sekitar tahun 1994 ketika aku SD, masa-masa itu adalah masa di mana keadaan Aceh tidak kondusif. Ayahku yang diberi amanah memimpin sebuah dinas, kerap kali disambangi orang-orang tak dikenal, pernah suatu ketika dalam perjalanan ke daerah dekat simpang kramat hampir sampai ke bireun, mobilnya di rampas oleh yahhh you know lahh, dan masih syukur Alhamdulillah si ayah gak di apa2in, bahkan rumah kami kerap diteror akan di bom, hingga akhirnya ayah memutuskan anak2nya lebih baik di banda aceh saja, sampai akhir 1998 aku di sana, dan kembali memasuki sekolah lanjutan tingkat pertama hingga kuliah di Banda Aceh tercinto.
Nah, di SMUN 1 ini aku cuma belajar kira2 gak sampe sebulan. Di sekolah ini aku bertemu teman2 baru, salah satunya Juliana, pemain eumpang breuh –film komedi laris di aceh- yang kini udah menjadi artis ibukota dan udah merid sama Herman, gitaris Seventeen. Akhirnya, aku memutuskan melanjutkan kembali di SMUN 3 BNA, karena teman-teman sudah kembali bersekolah dan sayang uda setengah jalan. Banyak teman-teman yang menjadi korban, dan mudah-mudahan mereka tenang di alamnya dan dihapus dosanya, RIP to Riza Pahlevi, T Taufiq, Heni, Lianarita, Fazlina, Nova, Fazlina, and all of them who can’t to mention.

At least, Tsunami juga membawa hikmah bagi rakyat aceh, Thanks to the World telah memulihkan rakyat aceh dari trauma dan bencana Tsunami. Aceh kembali damai, dikenal dunia, lebih maju, bangunan juga lebih baik, tapi ada juga implikasi dari banjirnya bantuan yang diberikan, dan akan aku bahas next time ya. Terimong Geunaseh :) damai Indonesia. Dari salemba.

Wednesday, September 25, 2013

faith

alowha, still work on tasks, but i decided to write something in my blog. Well i arranged my letter of studying yesterday, i sat on  canteen alone and taking lunch. a cat has come and i gave 'him?' a part of my lunch, than while i finished my lunch, a man come and want to join w/ me, i said i'm so sorry then, i'm in hurry, maybe next time i said. i don't know why, i just want to a be kind person, i don't expect that them have something what we said 'misinterpretation'. than i come home and my mum (i assume tante kos as my mum) gave me a piece of macaroni schotel that she had already baked. well, what i want to say to you is something what in my mind. I have some faith or we can say it conviction and i put in on my subconscious mind, i believe every one who standing or directly contact around me, are a good person. as 'selfishly' i'm not really surprise while everybody show them 'angel' side to me.  i thought it was well-earned. a life is like 'looking glasses' we know about our self by reflection to whom we are make relation with, to whom we are interaction with, do we did the same? do we good enough to attract a good people around us?  So, at least i also don't mind while they step away from me. because i believe the power of faith, GOD will make a separate with people who not good enough for me. And i believe it, always....
c u on the next post ;)
danke

Saturday, September 21, 2013

sunday

have a great sunday everyone. wahh sangat terasa ya, perbedaaan weekend pasca dan weekend s1 dulu, kalo dulu mah, sesibuk2 apapun, aku masih menikmati weekend, nah kalo sekarang? boro boro senin kudu nyiapin 2 presentasi hahaa asiiik. jak kuliah lom :p.
c u guys

Friday, September 20, 2013

rapat perdana FGIM

whoooow akhirnya jadi juga rapat setelah berhari2 mangkir. actually bukan mangkir sih, karena selama ini jadwal selalu bentrok sama kuliah. tadi udah dijelasin part of acara, dan kita tu kebagian di aulanya, katakanlah, pandai sigap. yang merupakan wahana semacam kuis/ games yang mengasah kemampuan secara umum aja. nah kalo disini aku dapet dibagian materi. nah artinya aku bakalan harus siapin slide dan pertanyaan2 yang bakal diberikan kepada peserta. okeyy, cukup menantang, mengingat aku tertarik di slide. kali ini aku ajakin yuli adik angkatan aku, trus juga dia ngajak temannya namanya tika. dan mereka termasuk volunteer tuk acara FGIM nanti, hehehe bisa juga menjerumuskan orang gw yak :p. besok tuh simulasi acaranya, mudah2 an lancar ya bo. dan kembali lagi buat ngerjain tugas mc quail ufffff mumet mumet mumeeeet.
cacaw

Wednesday, September 18, 2013

tugas menumpuk dan temen2 baru lagi

well hello again, how's life?
ini memasuki minggu ke3 sebagai mahasiswi pasca ui, wah, tentunya dengan tugas2 yang mulai keliatan, dan teman2 yang mulai kurang jaim lagi hahaha :p, namanya juga penetrasi sosial, kita akan semakin mengerti, dekat, dan memahami orang lain. melihat teman2 yang punya kerjaan di sini, terus terang ada sebuah keinginan bagi aku untuk meniti karir di sini dan akan pulang ketika sudah berhasil dan ada yang bisa aku banggakan nanti, semoga aja tercapai. ada satu yang harus aku pelajari lebih, adalah managing time, aku kebingungan untuk menempatkan waktu2, serasa 1x 24 jam is not enough. i dont know why,,, mulai managing waktu dari sekarang deh, harus dipaksa dan dibiasakan. uwmmm maybe in oktober later i ll getting job or doin something. gk mau lagi jadi tukang kuliah, aktif diskusi dan bergabung di beberapa ukm. yesss, yang lagi kuincar ini komunitas budaya. mendalami budaya menjadi hal yang menarik, dari sini kita melihat bagaimana menerima perbedaan. okeyyy c u again, mau prepare buat diajakin makan bakso sama mba mega yang cantik hehehe
cacaw


Sunday, September 8, 2013

saatnya kuliah lageee

hai hai, pertemuan x ini aku muncul dengan status baru, yaitu menjadi mahasiswi aktif Pasca Magister Manajemen Komunikasi FISIP UI. aku sengaja ngambil kelas malam sih, karena sesuai dengan peminatan juga kalo yang reguler adalah ilmu komunikasi, kalau yang malam adalah menajemen ilmu komunikasi. naaahh, yang malam ini nanti semester 3 bakal dibagi peminatan, yaitu manajemen media, komunikasi promosi dan pemasaran, komunikasi koorperasi, dan managemen komunikasi politik. Kalau aku sih minatnya kalau bukan di promosi dan pemasaran, akan ngambil komunikasi politik. karena... kalau pemasaran di aceh kurang aplikatif kelihatannya, akan tetapi kalau menjadi ilmuwan dalam komunikasi politik di aceh lumayan menjanjikan, mengingat sangat sedikit expert komunikasi politik di aceh, padahal daerah tercinto ini memiliki otonomi khusus.
welllll beralih ke teman2 nah, disini aku kenal beberapa teman yang memang rata2 adalah pekerja kantoran mulai dari kementrian, embassy, konsultan dsb pokoknya hebat2 deh. Sebenarnya tadinya sempat gak pedean sih, tapi aku berusaha mengatasi dan melewati hal2 itu. self defense is more important... sometime i thought people become confidence while they have something to proud of.
tapi yaa kembali lagi pertahanan diri itu... aku yakin bisa mengatasi ketidak pedean dan keep enjoy aja.
okey, masalah pertemanan kelar!
waktunya mengasah dan mengingat kembali metode2 penulisan, dan satu lagi ni, yang harus dipress dan dipaksa lagi adalah buku2 bahasa inggris yang onde mandeeee tebal bana :'), dan juga orang2 kritis di dalamnya, hmmm TUHAN bantu aku mencapai titik standar ini atau bahkan lebih tinggi. karena terus terang, apa yang kudapat di perguruan tinggi aceh sana meskipun sempat menjadi asdos, is really a small thing, again, hope to my LORD make me the one who gonna be success on Your way, bless me.

Langkah awal
i had a friend her name is beryl, i thought she is a kind person, and she was the one who join indonesia mengajar in NTB i don't know what the time exactly, but as i know she is humble, funny and wearing hijab to. i ask her to let me join in community like she had, and she pleased me to join Indonesia mengajar too but as member of committee who prepare for Indonesia Mengajar Festival in Ancol 5-6 Oktober later.
Yesterday i went there with ade, and you know, as a newbie, both of us felt like 'rempong', because nobody that we know exc beryl. but at least it come to be diffuse because the people were humble and pleasant to us. and i acquainted w/ mr dierra who has been there since no. 2011. he is a good person, funny and also flexible. so i decided to join pandai sigap is one of 'wahana' in Festival GIM. wish me luck, i thought i can enrich my experiences, relation also train myself in work with organize people.
ok then, that's all i can tell to you for this time, c u later.

Wednesday, August 28, 2013

Pendatang jekarte

hai haaii, maaf ni baru sempat nulis lagi, ada beberapa kabar bahagia, akhirnya tulisanku dimuat dalam JPU Jurnal Psikologi Unsyiah, meskipun itu merupakan hasil skripsi dengan gaya ubahan, aku berterima kasih sekali kepada k ijan, k marty dkk yang turut andil dalam membantu penerbitan jurnal itu. ini artinya aku sudah punya dua jurnal satu lagi adl jurnal SPBNI yang telah dimuat di jurnal MPD. alhamdulillah for this.
okey Btw ini adalah hari ketiga aku di jakarta. berencana melanjutkan studi di Manajemen Komunikasi FISIP UI bukanlah pertimbangan yang mudah, selain perkiraan biaya orangtua yang menjadi beban (karena disaat yang sama adik ku juga masuk bimbingan intensive setaon hampir 30 juteng :s) juga perkiraan jarak yang cukup jauh dengan dana minim. Penerbangan dengan lion dan duduk di ekor, membuat kepala ini masih pusying entah karena turbolensinya terlalu tinggi atau karena masalah lain.
Hari 1...
sesampainya di bandara aku menghubungi kos untuk menanyakan rute. ternyata cukup mudah, menuju kosan di salemba dengan menggunakan damri tujuan st gambir 30rb dilanjutkan dengan taksi bluebird 25 ribu, sampai deh dikos. sayangnya ibu kos gak ada di tempat, katanya sih pergi melayat saudaranya. aku pun dilayani oleh anaknya yang sampai sekarang aku lupa menanyakan namanya ufff, dia memberiku kunci kamar+gembok yang harus selalu dijaga. keluar masuk kos harus dalam keadaan tergembok. dan aku pun memberinya oleh2 sekotak kue sabang. sayangnya kamar masih berdebu dan harus aku beres2 kan dulu semuanya nyempe kos langsung nyapu, ngepel, geser2 letak lemari n meja, +jemur kasur. alasannya sih "gk kabari mau nempatin kalau gak kan bisa dibereskan dulu... kata si mas itu" padahaal aku udah ngabarin ibu kos mau nyampe tgl 27, alesannya lagi ibu kos gk ngabarin ke mereka ufff tapapa lah, setidaknya sekarang udah nyaman. hari pertama aku gk kemana2 paling cuma beli makanan di sevel & belanja sedikit keperluan di alfamart. terus aku kenalan sama yang uda lebih dulu menghuni kos, itu pun gk sengaja sih karena mau liat keadaan dapur. namanya sarah mersil, anak kesehatan gigi dan mulut di UI juga. ramah bgt orangnya dari kalimantan, dia gk segan2 mempersilahkan aku masuk kekamar kosnya dan kami berbincang beberapa hal, nice to meet you. malamnya hampir kena demam, syukur gak jadi, karena segera lapor sama..... :p.
Hari ke2....
dengan berniat mau beli2 barang keperluan lain ; keset kaki, cermin, tirai, dllllllll, berjalanlah aku kira2 sampai 5 kilo, hingga ketemu satpam dan aku nanya dimana menjual peralatan rumah tangga, terus dia nunjuknya ke gramedia aja katanya :s. gak jauh sih 2 jembatan penyeberangan lagi katanya. (yang aku bingung, kalau dijakarta itu, misalnya di banda aceh ni, jarak dari darussalam ke ketapang, itu tergolong dekat sama mereka. padahal kalau kita di aceh, jauh kan ya). hmmm okeyyy pak, sesampai di gramed, tas disuru titip sama pak satpam, ternyata kalo ransel gak bole dibawa masuk, kecuali tas jinjing atau selempang. keliling2 eh malah ketemu buku2 kuliah yang berkaitan dengan komunikasi politik, budaya, dan komunikasi pembangunan kuborong aja deh,, akhirnya belum belanja apa2 uda abis 300rb lebih. akhirnya turun di lantai paling bawah, sekalian aja deh beli2 buat perlengkapan kuliah, tadinya sempat keget, binder kok mahal amat, paling murah 98ribuk, akhirnya ketemu yang lebih murah 40ribuan uda bagus banget, gak ngerti sih kenapa beda, x merk ya, tapi anehnya ditempat mahal itu, pembatas file bindernya aja 31 ribu buseeet. ( jadi perhitungan gini semnjak jadi anak kos :p) tipsnya jangan langsung dibeli yg mehong2 begitu, coba jalan lagi keblakang ada yang jauh lebih murah. dengan bermodal keberanian nanya ke satpam, aku nanya kemana jalur ke salemba, hampir salah sih, ternyata jalur balik naik angkot 01, tadinya aku gak tau berapa ongkos angkotnya, gk ada yng bisa aku nanyain, akhirnya aku ngasih goceng dibalikin 2rebuk. jadinya aku tau angkotnya 3000 hehehe.
nyampe dikosan aku dengar pintu kamar sebelah dibuka, dengan memberanikan diri aku ketok walaupun sempat dengar kesalnya "pck siapa sih" dalam hatiku bodo amat yang penting udah kenalan, namanya ... sensor ya, anak FK  UI, gak seramah mba sarah yng dibawah sih, keliatan orgnya juga agak berantakan :s. uwes akhirnya selesai. ditutup dengan makan malam nasi minang yang mekeutut :/. ohhh jakarta oh jakarta...
eh ada yang lupa..
Hari ke 3...
aku nulis lagi tulisanku hai haaii, maaf ni baru sempat nulis lagi, ada beberapa kabar bahagia, akhirnya tulisanku dimuat dalam JPU bla bla bla wkwkwk :p

Wednesday, June 26, 2013

pengalaman di ibukota

well hello, rasanya udah lama bgt gak nulis, even tough just for share something that not really important which i have to do so :p. kemana sajakah akuuu?

10 juli lalu, after represent penelitian Implementasi Sistem Pendidikan Berbasis Nilai Islami (SPBNI) dalam seminar internasional conduct by ICAOS -Harvard University- and UNIMAL, yah, alhamdulillah termasuk presenter paling kecik dan paling muda, secara, semuanya rata2 presenter s2 dan doktorat. akhirnya sertifikat internasional kudapat, meskipun tidak akan menggantikan pengalaman yang kudapat. di lhokseumawe aku menginap di wisma selat malaka, that the location is nearest to UNIMAL. berselang 2 hari 12 juni berangkatlah aku ke jakarta.
well kali ini aku sedikit cerita pengalaman di ibukota. last 13th of june, my mom n i went to jakarta, indeed i have to register that i've past the test, to entering Master Communication in University of Indonesia (UI). as we know, UI is one of the top university in Asia. i felt glad and gratefully,thanks to GOD and everyone who have gave me support, mom, dad, sista, and people who around me for mr x out there ;p , k nana, k ijan, n k pocut. luv u so much :*. i came to jakarta with my mom, we have to looking for rent room, beside, i want to get intensive class for ielts. but the second idea was unrealized because IALF don't have intensive class program ( for 1 week) yet. they just opened intensive class (for 2 weeks) in 22 june, which is you have to ready to put your name in waiting list :( because the class was fully booked. ok it doesn't matter, we've found rent room even with a high price 1.8 million rupiah /month :s -1.8 * 12 = 21.6 million rupiahs only for staying in jakarta T_T- in consideration, which is the nearest place that save (i thought so). on 3 days. we've stayed to one hotel to other, first night, in atlantic hotel, second in wisma makara, third in rent room nearest UI depok. and my mom left jakarta in 16th of June, which i have to continue my registered as FISIP UI student in 20 th June. i ve got  UI identity card. well i ve spent all day long to walk around UI, going to IALF building, and also tanah abang by my self. i went there by train, bajai, angkot and also ojek. Reni and Fafa as my guide via bbm thanks to you guys :p. fafa has joined Samsung coorporate, thats why she don't have much time to accompany me. only  in leisure and after work hour. at least i felt happy, in fact we watched Man of Steel in 3D Together ( a really great movie, which has many visual effect designed for 3D. the begining was dramatic and undoubtly i can't hold my tears down :'( )
 well i can't told you much think, but only for refresh my writing. oh, based on my experience my suggestion are, never felt hesitate or misgivings when you were in crowded. never show up that you was incomer to other people, only ask something to people that you trust (security, or woman) , and at least never ask 'how much' to tukang ojek , because when you did it, they lying and increasing the price (only 5000 for short distance, 1-5 km, than you can give 10.000 6-11km, or you can bargain it first)

Tuesday, May 14, 2013

FGD di hermess... aku di antara orang- orang hebat

Seperti kataku kemarin, senin (4 maret 2013) tadi kami melaksanakan FGD (Focuss Group Discussions) di Hermespallace Hotel Banda Aceh. FGD ini sendiri dihadiri beberapa orang hebat, seperti ketua MPU Prof. Muslim, Prof Alyasa, Prof Yusni, DR Mustanir, Pak Irhamudin yang tentunya terlibat dalam pembuatan restra pendidikan NAD 2007-2013 yang salah satunya fokus kepada Sistem Pendidikan Bernasis Nilai Islami. memang sih, aku yang terrrmuda dan teeerendah pendidikannya di antara mereka2 yang hadir, secara masih es sebijik gitu loh. beda bgt sama mereka2 yang udah pada punya gelar profesor, dan embel2 magister  yang ikut dibelakang nama (i wish i'll get it soon, amiiin). dari FGD ini sendiri mampu memunculkan titik terang. Sistem Pendidikan Nilai Islami apa yang sebenarnya diharapkan?
nah, kembali kita ke 3 teori bloom. pendidikan seyogyanya berdampak pada kognisi (ilmu pengetahuan), afeksi (sikap), dan psikomotorik (kemampuan/keterampilan) anak didik. nah untuk apa sebenarnya kita berkoar2 suruh anak2 menghafal ayat2 banyak2, shalat dhuhur berjamaah, hafal doa2 kalau semua itu tidak mencerminkan sikap anak didik yang disiplin, jujur, yang mampu mencerminkan nilai2 islami. disekolah diajarkan anak didik untuk tidak melanggar hukum, seperti menerobos lampu merah. tapi malah keadaan dilapangan justru berbeda, ketika orang tua menjemput atau menghantara anak, si anak justru melihat hal yang kontrast, orang tua justru melanggar lampu merah. maka dari itu, pendekatan sistem pendidikan nilai islami ini bukan hanya dari struktural (sekolah, kurikulum) akan tetapi juga melalui pendekatan kultural (berupa kebiasaan, dari masyarakat, keluarga). hingga mampu menjadikan anak didik kita menjadi anak didik yang jujur, disiplin, dan juga mencerminkan nilai islami.
nah kembali lagi menjadi pertanyaan bagi kita semua, bagaimana kita menginterpretasikan sistem pendidikan berbasis nilai islami? apakah hanya sebagai symbol? ataukah memang ilslami sebagai nilai / value yang kita harapkan.

Tuesday, March 5, 2013

Sistem Pendidikan Berbasis Islami sebagai Substansi Pendidikan



Pendidikan merupakan aspek penting dalam perkembangan suatu daerah. Begitupun Pendidikan bagi masyarakat Aceh merupakan aspek vital yang turut menentukan jalannya pembangunan. Ketentuan penyelenggaraan pendidikan Aceh tertuang dalam Pasal 6 Qanun Aceh Nomor 5 Tahun 2008 tentang Penyelenggaraan Pendidikan; pelaksanaan pendidikan di Aceh didasarkan pada Rencana Strategis Pendidikan (selanjutnya disebut Renstra).  Resntra ini juga nantinya merujuk kepada Undang-Undang Pemerintah Aceh (UUPA) Nomor 11 Tahun 2006 tentang pendidikan.
Berbeda dengan pendidikan nasional yang memiliki 3 pilar dalam pendidikan, yaitu 1)Aksestabilitas, mencakup di dalamnya adalah perluasan kesempatan belajar dan pemerataan pendidikan; 2) Peningkatan mutu dan daya saing, 3) Peningkatan tata kelola, akuntabilitas dan citra publikmaka Aceh sebagai daerah  syariat islam yang butuh akan sistem pendidikan yang berlandaskan nilai-nilai islami membuat Sistem Pendidikan Berbasis Nilai Islami (SPBNI) di daerah syariat islam ini menjadi pilar tambahan dalam penyusunan restra 2007-2012 . Hingga akhirnya SPBNI diputuskan sebagai pilar ke 4 untuk melengkapi  system pendidikan di Aceh.
Dalam Qanun pendidikan 23 tahun 2002, sistem pendidikan yang dikembangkan di Aceh ialah sistem pendidikan nasional yang bersifat Islami, yaitu  system pendidikan yang berdasarkan pada Al-Qur’an dan Hadist, nilai-nilai sosial budaya masyarakat Aceh, dan filsafat hidup bangsa Indonesia. Namun belakangan dalam Qanun No. 5 tahun 2008, menyebutkan “Pendidikan islami adalah pendidikan yang yang berbasis Al Quran dan sunnah rasul, tentu saja akan ditafsirkan dan diolah sendiri bagi yang bertanggung jawab menyusun Renstra tersebut.
Namun, permasalahan timbul ketika penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) yang mewajibkan indikator dalam setiap perumusannya. Berbeda dengan pilar lainnya yang memiliki indikator, maka penyusun renstra menghadapi kesulitan dalam penentuan SPBNI ini, maka disusun lah indikatornya melalui ujian tahunan yang dilakukan oleh guru dan kepala sekolah yang bersangkutan dan hasilnya dicatat dan didokumentasikan sebagai bagian dari penilaian siswa tahunan, dan Indikator lainnya adalah mewajibkan para siswa, laki-laki dan perempuan melakukan shalat Dzuhur berjamaah dan dinilai dengan absensi kehadiran bersembahyang. (Renstra NAD 2007-2011 :36) Lebih lanjut, indikator lainnya adalah Rasio musholla per sekolah, rasio guru agama dengan siswa, rasio buku pelajaran agama islam dengan buka mata pelajaran lainnya, semua yang sifatnya nyata terlihat dan bisa diukur pemerintah Aceh pada waktu itu dan sudah berjalan selama lima tahun. Hal tersebut bukan hanya mengundang olok olokan bahkan kritikan tajam yang menyatakan bahwa pemerintah tidak paham benar bagaimana konsep pendidikan yang islami.
Seperti apa sebenarnya sistem pendidikan berbasis nilai islami itu? Jika disebutkan pendidikan islami, maka akan terbayang pendidikan islam sarat dengan dayah, madrasah, dan perguruan tinggi islam seperti IAIN. Padahal, dalam konsep besarnyanya, tujuan jangka panjang penyusunan Rencana Strategis Pendidikan NAD yang termasuk SPBNI di dalamanya adalah “Terwujudnya pendidikan di Aceh yang merata untuk semua anak, berkualitas tinggi, bersifat islami, dan mampu menghasilkan lulusan yang kompetitif dalam rangka terwujudnya masyarakat Aceh yang maju, adil, aman, damai dan sejahtera berlandaskan nilai nilai ajaran Islam serta memiliki jati diri keacehan, berwawasan NKRI dan universal” (Renstra NAD 2007-2011 : 19)
Ini artinya, bukan hanya institusi seperti madrasah, dayah, dan IAIN saja yang wajib menerapkan SPBNI ini, akan tetapi segala institusi berkaitan dengan pendidikan, mulai dari tingkat PAUD, SD, hingga perguruan Tinggi di Aceh.
Dalam prosesnya, Sistem Pendidikan Berbasis Nilai Islami memiliki focus terhadap 6 hal, yaitu:
1.      Pengembangan kepribadian islami bagi guru.
2.      Pengembangan metode pengajaran berbasis nilai islami
3.      Pengembangan kurikulum nasional dengan menambahkan nilai2 islam
4.      Penyediaan buku teks yang diperkaya nilai2 islami
5.      Pengembangan nilai2 islami dalam sekolah dan lingkungan sekolah
6.      Sinergitas dan harmonisasi proses pendidikan dalam upaya menginternalisasikan nilai2 islami.
Dan lagi-lagi masalah timbul disebabkan para penyusun renstra tidak memiliki landasan kuat mengapa memasukkan 6  hal tersebut sebagai focus dalam implementasi SPBNI. Hal  ini bisa dimaklumi, karena dalam penyusunan yang harus cepat dan sangat minim melibatkan riset di dalamnya, hingga berujung pada bias dalam menentukan indikator keberhasilan pelaksanaan program SPBNI.
Dalam sebuah FGD yang dilaksanakan, setidaknya sudah menemukan sedikit titik terang, SPBNI yang tadinya sebagai salah satu pilar dalam pendidikan sudah selayaknya menjadi Payung dari system pendidikan Di Aceh. Bahkan, ketua MPU Prof Prof. Dr. Tgk H. Muslim Ibrahim MA menyarankan bahwa SPBNI adalah sebagai landasan/pondasi dari ketiga pilar lainnya. Ini artinya setiap kegiatan/proses pendidikan haruslah berlandaskan nilai-nilai islami. Jika pondasi tersebut kokoh, maka kokoh pula tiang2 lainnya. Namun persoalan berikutnya adalah indikator apa penentu keberhasilan pilar Sistem pendidikan Berbasis Nilai Islami tersebut?pertanyaan lain juga terbesit, berhasilkah Pendidikan Sistem Pendidikan Berbasis nilai islami ini?
Kenyataan dilapangan justru kontradiktif, seperti pelajar terlibat tawuran (http://m.inilah.com/read/detail/1781757/siswa-sma-di-aceh-tawuran), kenyataan pahit lainnya adalah Dinas Kesehatan yang menunjukkan 70% pelajar di Lhokseumawe terlibat pergaulan bebas dan sek bebas (http://atjehlink.com/memprihatinkan-free-sex-di-kalangan-pelajar-marak-di-lhokseumawe/) . Dimanakah kedudukan nilai islami? ini artinya pemahaman nilai islami belum menyeluruh, hanya sebatas prestasi dan symbol belaka.
Menurut Prof. Yusni Sabi, Salah satu pendekatan yang bisa dilakukan adalah memasukkan nilai islami melalui kurikulum, termasuk pembuatan buku ajar yang seharusnya berasal dari pemerintah local, agar sesuai dengan kebutuhan dan keinginan masyarakat Aceh. Bukan hanya dari segi buku ajar, namun juga keberadaan sekolah yang bersih, nyaman dan rapi juga turut mencerminkan sifat islami.
                Lebih lanjut, Prof. Dr. Alyasa Abubakar, MA juga menyebutkan pentingnya indikator sebagai ukuran keberhasilan pelaksanaan program. Seperti apa indikator islami itu, suara mesjid yang keras, bukanlah mencerminkan nilai islami, justru hal-hal kecil seperti yang perlu diperhatikan. Meskipun keinginan semua pihak dalam meningkatkan keimanan, ibadah dan akhlak bagi peserta dan praktisi pendidikan, hal tersebut juga memiliki indikator. Seperti yang diungkapkan oleh Dr.Mustanir Yahya menyebutkan Indikator bukan hanya dapat dilihat secara kuantatif, namun juga ada indikator kualitatif. Menurut beliau, beberapa Metode Dalam Pendidikan Islam yaitu dari 1)Keteladanan (Model), 2)Nasehat dan 3)Adat pembiasaan.
Akhirnya, Implementasi dari semua pihak, baik pemerintah, praktisi pendidikan, juga orang tua turut menjadi contoh dan menerapkan system pendidikan berbasis nilai islami. Hal ini pula yang nantinya mampu mengubah paradigma penerapan syariat islam bukan hanya sebagai symbol belaka. Bukan malah mengundang olok olokan wajib rok, no ngangkang, hingga keberadaan  institusi yang mengamankan pelaku mesum dan razia jilbab. Inilah yang menjadi pr besar bagi kita semua, bukan hanya pemerintah sebagai pemilik otoritas, namun juga sinergitas semua pihak yang turut mengawasi hingga benar-benar adanya perubahan yang lebih baik berlandaskan pendidikan Berbasis Nilai Islami di Aceh.

Sunday, March 3, 2013

Sad day in Sunday


What a shocking news on the morning, Mr Zainuddin (ai's) has been died this morning. in spite of i;ve asked about him yesterday afternoon.... be strong ayie.....
i 've remembered, ayie hugs me and cryng :(, and i told to her, "be strong ai,, this is the best for your papa, perhaps GOD gives him a freedom from his sick, i do believe he will RIP in heaven". im with her all day long with reni. we went to neheun to tomb her father, and her mom almost fainted on the land in front of grave. might be she felt down, in addition she has no eat from last night might be.
at least.. be strong ai... we love you....

Friday, March 1, 2013

kenalan dulu kita yee

hay hayyy hari ini 1 maret 2013 , perkenalkan dulu, namaku Siti Sarah.  lahir 17 agustus 1987, (mungkin brojol karena petasan kali yaa) kalo di ijazah, namaku Siti Sarah, S.I.kom. lulusan FISIP jurusan komunikasi Unsyiah 2012. kalau teman2 seangkatan di FISIP memanggilku K A, panggilan yang sama dikeluargaku ;), tapiii kalo teman2 dekatku smp/sma memanggilku dengan nama 'kucing' entah dari manaaa lah panggilan itu. Ah sudahlah terlalu panjang untuk membahas nama panggilan :D.

okeeh lanjut ke pengalaman idup yang gk mungkin ditarok di cv, jadi kuceritakan di sini aja deeh,
 uwmm oke dimulai dari PAST kalau beberapa waktu lalu aku sempat menjadi Teaching Asistant my Lecture K ijan untuk mata kuliah komunikasi massa yahh lumayan lah mengembalikan jiwa mengajar yang sempat terpending karena sibuk skripsi :p walaupun sebelum tamat juga pernah dipercaya menjadi TA, kemarinnya sibuk buat kue klappertaart *sekalian karena hobi  dan gk pake malu narok di cafe2 ditoko juga :p kalo lebih dulu lagiii aku lebih berpengalaman ke arah bisnis, pernah punya toko buah yang kukelola sendiri walaupun saat itu cuma bertahan 3 bulan wekekekh karena anak buah -cyeee jadi bos ni ceritanya- pulang kampwung, pun lagi saat itu bulan puasa jadi sepi pembeli, pernah juga kerja di salah satu vendor selular terbesar di Indonesia, INDOSAT sebagai Costumer Service Relation walaupun saat itu aku masih itungan tamat SMA padaal syarat dan pelamar yang hadir juga tamatan S1 dan D3, tapi dengan bau kencurnya nekat apply, ketika itu yang apply sekitar 40an kalo gk salah karena testnya di 2 ruang yang berbeda, tiap ruang menampung 15-20 orang, tesnya waktu itu tes tulis, matematika, b inggris, psikotes, dan terakhir disuruh ngarang pake bahasa inggris juga wawancara inggris indonesia. alhasil yg lolos cuma 4 orang, Aku, K REna, K Ade, dan juga Novi entah kemana mereka semuaa jadi kangen :* ketika lolos kami di training jadi CS indosat yang baik itu seperti apa, Trainingnya di Medan, di kantor INDOSAT gedung Siantar kalo gak salah namanya, bener gak orang medan? HORAS!!, di sana ketemu bermacam orang, cuma gk ketemu Joshia IMB :( *yaiiiyyalaaa, dan lagii trainingnya di ruang AC dengan suhu 7 derajat Sodara2 :s kenapa gk bisa dimatikaaan? alasannya karena ACnya tersambung sama ruang server, jadi kalo kami matikan atau keciliiin aja suhunya, bisa padam koneksi server indosat semedan wikikiki jadi pingin :p.


Progressive...
saat ini aku terlibat di proyek penelitian yang bisa dikatakan proyek besar lah bersama Sedia - ICAOS, dan aku sangat beruntuuung sekali, alhamdulillah bisa bertemu dan berkenalan dengan berbagai orang hebat di sana kenalan baruku ada Bang Riza, K Pocut, K Nana, Pak Saiful, n of corse ada k ijan, mereka semua udah menyelesaikan magister di luar negriii sumuwaa ada yang dari belanda, jerman, mesir widiiih. Rencananya kita para tim peneiliti dengan tema Evaluasi Sistem Pengajaran Berbasis Nilai Islami akan melaksanakan FGD pada senin nanti (4 Maret 2013 pd pkl 9-12 siang di Hermes Pallace Hotel Banda Aceh. undangannya baruuu aja tadi kukelarkan, dengan bantuan tim juga. dan para undangan juga bukan orang sembarangan. ada rektor, guru besar, ketua MPU, Kadis pendidikan, komisi E DPR. yang nantinya kita para tim akan melanjutkan dengan wawancara mendalam. wahh butuh dukungan, doakan berhasil ya pemirsah :D

Future
uwmm kalo future apa yahh aku punya banyak mimpi siih tapi yah untuk apa diceritakan, aku ingat celetukkan teman  "jangan mimpi terlalu tinggi, kalau jatuh nanti sakit" hahaaa, kalau celetukan teman lain malah bilang gini " jangan terlalu lama jatuh, banyak mimpi besar yang menantimu" silahkan persepsi ada kepada pemirsah :D, yang bisa kulakukan saat ini adalah yang terpenting progress, bah meunan pu dipeugah gob (biar aja apa kata orang--aceh--)

dannn untuk x ini sekian dulu bacot2nya, oh ya, tujuan blog ini sendiri aku pingin meluangkan karya2 tulisan yang mulai besok akan rutin ku upload, apakah mengenai opini, resep masakan, film favorit, dan juga untuk media aku belajar bahasa Inggris, hmhmhmm jadi kalo nanti ada salah2 as gramatically, structure or preferable words, dimaklumi yahhh tapi jangan lupa diingatkan, karena aku juga masiiiih belajar :D
sekian dulu sodara2


"Perfeksionis adalah serendah2nya standar kehidupan, yang penting adalah progress"
Kata TDW, barusan nonton di TVRI :p